Sabtu, 11 Agustus 2012

puisi religi terang maha terang

Terang Maha Terang

Hidup itu sederhana saja
mengalir dari siang ke malam
mengalir dari malam ke terang
mengalir dari terang ke gelap
mengikuti hari-hari yang menguap

Aroma kehidupan meniti mimpi ke mimpi
sukacita dan dukacita silih berganti
airmata selalu menetes menuju sungai-Mu
adakah ikan-ikan menggelepar di air-Nya?
Tidak. Tuhan adalah kehidupan
kita terus berlomba menceburkan diri
dalam samudera kasih-Nya

Kehidupan tanpa kasih Tuhan
bagaimana bisa memahami hidup?
hidup membunuh sesamanya
bagaimana bisa meyakini Tuhan?
ah, kalau kita hanya menelan dunia begitu saja
apa jadinya, tersungkur di tong sampah
begitu kotor
begitu luka terlunta

Mari kita semadi
menggapai terang Maha Terang
mengasuh jiwa menggembalakan raga.

Percaya Tanpa Mengerti

Dalam air biru yang berdebur
Kau cari aku yang tertelan ombak kebingungan
Merasuki dunia yang berjalan sendiri
Mencari jiwa-jiwa resah yang datang pergi
Dalam usia penuh rindu pilu
Untuk kau dekap dengan kasih-Mu

Dalam usia 33 Kau telah pergi
Mati dalam kemenangan sejati
Bangkit dalam 3 hari
Kembali dalam kilau yang mencerahkan hati
Untuk mengingatkanku agar tidak terjebak
Dalam bumi yang tak perduli menghimpit

Engkau mencariku
Aku mencari-Mu
Waktu terus berlalu
Engkau setia menunggu
Dalam terang yang benderang
Sebenarnya tak perlu aku mencari-Mu
Karena Engkau selalu mendekap kesadaranku

Mencari jalan lurus
Haruskah hanya percaya tanpa mengerti?
Seperti tubuh tanpa roh
Mati tanpa ada arti

Karena Kau mencintaiku
Aku sungguh-sungguh terlalu
Hingga tak bisa memahami cinta-Mu
Mungkin kau akan kehilanganku
Yang terjebak dalam realitas hati
Hingga menceraikan nurani

Tak adakah pilihan selain kematian?
Tuhan, akhirilah hidupku dengan senyum-Mu.

Tidak ada komentar: